Thursday, January 17, 2008

PLEASE SISTER (The Cardigans - Long Gone Before Daylight Album)

Luv the melody n lyric of "Please Sister". Showing perfectly the secret of love.

PLEASE SISTER

With a sampled heartbeat and a stolen soul
I sold my songs to have my fortune told
And it said
You should know that love will never die
But see how it kills you in the blink of an eye

I know love is a hot white light
It knocks you down and then leaves you dry
Oh how can it be sweet mama tell me why
Why all loves disciples have to wither and die

Please sister, help me come on do what you should
Please give me something I'm not doing so good
I'm gone, done wrong is there nothing you can say
Please sister help me I'm not feeling ok

Give me believe that my time will come
And a toll free helpline if I find someone
But she said
You gave away what you never really had
And now your purse is empty I can see why you're sad

Please sister, help me come on do what you should
Please give me something I'm not doing so good
I'm gone, done wrong is there nothing you can say
Please sister help me Can you make me feel ok

So if it's true, that love will never die
Then why do the lovers work so hard
To stay alive

Please sister, help me
Please give me something oh
Please sister, you know I do what I can
Oh sweet mama, please descent me a man
Cause I'm gone, gone
Is there nothing you can get


Please sister help me
I just need some love
To live

Just a little love to live

Friday, January 4, 2008

LONELY INSIDE (Lyric Draft)

It’s rainy outside n cold
Feeling of lonely among the crowd
Inside of me is freezing from warming hope
Deep, I wish everything is so simple
But without U inside my heart
I couldn’t help to stand on my own

I should realize I am alone
within the burden inside of me
Hoping I can just let it go and walk over the rainbow
I just need U around to hold me from falling down
U never know how life can get worse
Without any hope of being strong


Chorus
I didn’t ask U much
Why U just step out n leave me
Did I say how hard to let U go
I’m getting weak without U by my side
Why don’t U just stay in my heart
Tell me what I am supposed to do, to make U stay
Sorrow will disappear if I had U here


Having all these hard moments
Stepping the road of life on my own
Wishing U here to keep me believe
There is a light, wait for me to come
As U said, I should be brave
To win n keep that light inside of me

Thursday, January 3, 2008

“IKHLAS” (Balada Sandal Jepit :D)

Saya punya sebuah sandal yang saya beli lebih dari 2 tahun lalu. Sepasang sandal jepit warna biru donker dengan harga Rp40 ribuan, cukup mahal untuk ukuran kantong saya waktu itu. Sandal itu sangat nyaman buat saya, percaya atau tidak saya sangat “eman” (sayang) dengan sandal itu, mengingat dia telah menemani saya berjalan ke berbagai tempat dan tidak pernah mengeluh, tidak rusak, bahkan semakin nyaman dipakai. Saya merawat dengan baik sandal itu, mencuci dan menjemurnya dengan rutin. Kalo bisa sandal saya itu tidak dipinjam ama temen2 kos saya (hal yang wajar kita lakukan pada benda kesayangan). Tapi karena tinggal dikosan, agak susah untuk tidak meminjamkan sandal kesayangan, meskipun agak kesal ketika dikembalikan dalam keadaan yang kotor. Kasihan sekali sandal saya itu.

Belum sampai 1 tahun dia menjadi kesayangan saya, suatu sore sepulang dari kantor, saya tidak mendapati sandal saya. Kesel, pengen marah, bikin nyesek. Pagi, saya masih mendapati sandal saya di depan pintu kos. Salah saya sendiri tidak memasukkannya ke dalam. Saya menaruhnya di teras. Saya pikir aman saja, karena masih di dalam pagar biarpun tidak dikunci. Rupanya kecerobohan saya membuat sandal kesayangan lenyap. Hampir semua temen kos saya tanya barangkali mereka memakai sandal saya ke kantor dan lupa membawanya. Tak seorangpun tahu.

Tak ada yang bisa saya lakukan, kecuali ikhlas. Ya, hanya bisa berusaha ”ikhlas”. Ikhlas karena telah kehilangan sesuatu yang saya sayang. Begitulah saya menterjemahkan tentang makna ikhlas pada waktu itu. Bukankah ketika seseorang kehilangan hal yang berharga dalam hidupnya maka akan diberi nasehat untuk ”ikhlas”. Entah itu kehilangan waktu buat orang lain, uang, bahkan kehilangan yang disebabkan meninggalnya orang yang sangat dikasihi.

Kurang lebih satu tahun saya mulai melupakan sandal kesayangan yang hilang. Selama waktu itu saya telah membeli berbagai sandal, bahkan dengan harga lebih dari 2 kali lipat harga sandal kesayangan saya. Tapi entah kenapa ketika sandal baru itu pada akhirnya putus karena tertindih motor yang jatuh waktu saya kendarai, saya tidak semenyesal seperti saat saya kehilangan sandal kesayangan. Bahkan saya pun tidak menyesali kaki saya yang memar-memar. Aneh memang. Berlebihan??? Begitulah adanya yang saya rasakan. Selalu saya membandingkan rasa kesal, kehilangan, marah, yang saya alami saat ini dengan saat ketika saya kehilangan sandal. Mungkin sebenarnya saya belum ”ikhlas”.

Akhirnya saya harus mencari sandal lagi. Masih terbayang rasa nyaman dari sandal saya yang hilang. Biarpun bisa saja saya membeli merek dan ukuran yang sama dengan sandal yang hilang, tapi kenyamanannya tidaklah sama. Sekali lagi saya belum ”ikhlas” untuk kehilangan. Susah ternyata untuk ”ikhlas” ketika harus kembali mengingat pada ”kehilangan”.

Belajar dari kehilangan demi kehilangan yang selalu saya sandingkan dengan kata ”ikhlas”, akhirnya saya berusaha menerima setiap kehilangan yang terjadi. Semakin saya mempertahankan sesuatu yang sangat berarti untuk saya maka saya akan semakin takut untuk kehilangan sesuatu yang pasti akan sangat menyakitkan untuk saya. Tidak ada cara lain kecuali belajar , ”ikhlas”= ”kehilangan”???

Semalam, tiba-tiba penjaga kosan bertanya ,”mbak, ini bukannya sandal mbak yang ilang? Saya menemukannya di depan,”sambil bertanya dia memakai sandal itu sampai depan pintu kamar saya dan menyerahkannya pada saya. Saya mengamatinya, mencobanya, dan yakin sandal saya telah kembali!!! Dalam keadaan yang sangat baik, walaupun hampir setahun lebih dia hilang. Malam itu saya menyadari akan satu hal, tentang “ikhlas”. Saat dimana saya telah melupakan apa yang sangat saya sayang hilang dari hidup saya dan rela atasnya, Allah mengembalikannya.

Saya telah mendapat jauh lebih banyak kebaikan dari kejadian yang saya pikir adalah kehilangan/kemalangan buat saya. Betapa seringnya saya berpikir saya adalah yang terbaik untuk sesuatu bahkan untuk orang-orang yang selama ini saya sayang dan juga sebaliknya, saya berpikir mereka yang terbaik untuk saya. Kehilangan apa yang saya pikir terbaik untuk saya sering menyisakan rasa marah dan tidak rela. Saya lupa bahwa saya sebenarnya tidak pernah kehilangan apa-apa, hingga sepasang sandal kesayangan yang pernah hilang akhirnya kembali.

”Ikhlas bukanlah kehilangan”. Ikhlas adalah rela. Rela atas hal terbaik yang akan terjadi dalam hidup. Kapan, dimana dan bagaimana adalah rahasia-Nya. Saat manusia tidak lagi berdaya untuk mempertahankan apa yang dimiliki dengan segala upaya dan doa, tak ada jalan lain kecuali ”ikhlas”.

Sandal saya telah kembali J Dia akan tetap menjadi sandal kesayangan yang tak tergantikan. Tapi sekarang saya lebih ikhlas, rela ketika tiba saatnya Allah menggantikannya dengan yang lain. Dia Maha Tahu apa yang terbaik, sehingga saya pun harus berusaha untuk selalu berprasangka baik pada-Nya.

Siapapun yang saat ini tengah kehilangan, bukanlah maksud saya membandingkannya dengan sandal, benda yang hanya menjadi alas kaki kita. Saya hanya ingin membagi makna keikhlasan yang saya dapati dari kehilangan yang saya alami. Sedikitnya ilmu yang saya miliki membuat saya tak lepas dari kekurangan dan khilaf. Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung.