Monday, January 19, 2009

Untuknya Aku Ada

Pangandaran, 17 Januari 2009


Sepertinya aku telah mengenal dia dari satu masa
Saat dendam pernah menorehkan bekas
Saat kaki tak ingin melangkah
Saat tubuh tergeletak tanpa daya
Saat diam adalah jawaban

Dia
Segaris dengan mentari senja yang bersiap kembali ke balik awan
Duduk tenang memandangku dari sudut matanya
Menjagaku dari jauh tanpa kata
Dia
Seperti mengikutiku mengantar mentari senja

Aku
Melihatnya dengan gamang
Mencarinya ditiap sisi hati yang mungkin pernah membawanya
Sepertinya dia tak asing bagiku
Sepertinya dia menjadi bagian jiwaku
Entah dulu, kini, atau barangkali nanti?

Aku
Ingin menanyakan padanya
Dirimukah orang yang akan menemaniku memandang mentari terbenam
di sisa hidupku nanti?
Dirimukah yang hadir dalam rajutan mimpi seolah sedang menjaga tidurku?

Dia
Memberikan senyum terindah yang ingin kusimpan, kumaknai, dan kuyakini sebagai milikku
Dia mencuri sedikit sinar mentari senja untuk diberikan padaku

Aku
Tersenyum seperti senyumnya senja itu
Senyum yang membayar penat oleh kegamangan memaknai dirinya

Aku
Begitu tenang menerima pantulan sinar senja dari sudut matanya
Seolah tak peduli bahwa mungkin bukan dia yang akan menemani sisa hidupku
Aku ingin tetap disini
Sampai mentari benar-benar tak menyisakan sinar
Sampai gelap membuat dia tak mampu memandangku lagi.

2 comments:

Anonymous said...

Ehemmm... who is "DIA".??? Kapan nih bisa ketemu? pengen curhat nih...!!! Salam..

dunia puj said...

ini siapa?
name, email? gimana bisa curhatan klo pake misterius2 gitu :p tp klo ini adl temen yg kukenal, ke facebook aj pesen2nya :D

anyway, thx udah mampir :)