Friday, February 20, 2009

MANUSIA BIASA

Jakarta, 5 Februari 2009

Apa yang bisa kukatakan pada mereka, ketika mereka tak percaya aku manusia.
Aku bukan malaikat tanpa nafsu dan amarah.
Lalu tiba masa aku menyakiti mereka dan sebaliknya, tanpa aku sadar.
Mereka begitu terluka dan kecewa,
walaupun mereka lupa aku pun pernah merasakan hal yang sama.

Aku tak peduli mereka merasa bersalah atau tidak,
tapi aku ingin teriakkan rasa sakit karena menyakiti mereka,
karena rasa salah yang menyesak.
Karena aku bukan malaikat yang tidak bisa merasakan sakit ini.

Tenang,
Apalagi yg bisa aku capai untuk sebuah ketenangan.
Aku bukan malaikat yg mencurahkan seluruh hidupnya bagi Sang Khalik
tanpa mempertanyakannya.
Aku manusia biasa yang menggerutu pada nasib dan mempertanyakan takdir.

Lihat
Segala kesempurnaan manusia tak diberikan pada mahluk lainnya.
Tapi aku merasa hina oleh diri yang tak tahu berterima kasih pada Khalik.
Bacaan2 suci yang kutinggalkan entah sejak kapan seperti suara yang
mengingatkanku akan bau anyir tubuhku yg ditinggalkan rohku suatu hari nanti.

Aku bersimpuh tanpa daya
Karena aku adalah manusia biasa.
Luruh dalam air mata tanpa bisa aku hentikan sambil tak berhenti memanggil-Nya
Tolong aku, wahai Penyangga Hidup seluruh mahluk di alam semesta.
Aku tidak bisa mensucikan bathinku sendiri,
Aku terperangkap oleh waktu yang sia-sia,
Aku ingin di dekat-Mu.

Aku telah meluruhkan air mata sepanjang hari itu.
Hanya Dia yang bisa menghapusnya.
Dia yang menciptakan manusia biasa ini.

No comments: